Sebaik baik dalam menjalankan Ibadah kepada Allah adalah dengan terlebih dahulu mengenal Allah.Bersyukurlah kita yang dilahirkan dalam keadaan Islam sehingga memudahkan kita dalam menjalankan makna kata Ke Esaan Allah SWT,dengan didikan dari Orang Tua yang kita cintai dan dari pembelajaran tentang Agama Islam,kita telah mendapat pengetahuan tentang pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT...dan berbahagialah kita sebagai pemeluk Agama yang sempurna yang telah mendapatkan pengetahuan dan pelaksanaan Ibadah kepada Allah yang telah disampaikan langsung oleh Allah kepada Rasulullah Muhammad SAW sehingga kita tinggal meneruskannya. Di dalam Kitab Suci Umat Islam Al'quran telah begitu lugas dan gamblang, Allah telah menjelaskan tentang segala hal baik tentang kehidupan bermasyarakat (Hablumminannash) maupun berhubungan dengan Allah(Hablumminallah).
Tetapi sebagai manusia yang memiliki karunia yang sangat besar yang membedakan kita dengan makhluk apapun di dunia ini yaitu Akal Fikiran dan Hati Nurani. maka sudah selayaknyalah kita belajar dan mengkaji makna yang terkandung dalam Al'quran maupun Hadist Rasulullah SAW sehingga kita bisa menjalankan Ibadah yang sebenar benar di terima Allah SWT.
Seperti tema yang kita bahas yaitu "AWALLUDIN MA'RIFATULLAH" yang berarti Awal Agama Mengenal Allah maka sebagai manusia yang berakal sudah sepatutnya kita mencoba untuk lebih dalam Mengenal Allah.
Mengutip perkataan Imam Al-Ghazali yang mengatakan: “Ilmu tanpa amal adalah gila dan pada masa yang sama, amalan tanpa ilmu merupakan suatu amalan yang tidak akan berlaku dan sia- sia.”
Banyak kalangan masyarakat yang saya jumpai, yang sepertinya enggan untuk lebih dalam mengenal Allah dengan berbagai alasan, salah satunya dengan mengatakan bahwa semua sudah diatur dalam Al-quran dan Hadist dan sudah dijalankan oleh Rasulullah, Sahabat dan para Ulama, kita tinggal menjalankannya tanpa perlu tahu lebih dalam lagi mengenai Allah..saya mengatakan bahwa mereka tidaklah salah sebab bagi umat Islam yang hanya mengikuti Aturan Islam saja InsyaAllah sudah dijamin Akhiratnya. Yang jadi permasalahan jika kita hanya mengikuti aturan yang sudah ada dengan apa adanya ,APAKAH BISA MENJAMIN hingga akhir hayat nanti tetap ber Iman kepada Allah dalam makna yang sebenarnya?? sebab dunia sekarang ini terlalu banyak halangan dan rintangan bagi kita yang dengan sangat mudah menggeser Akidah kita terhadap Allah dan Rasul Nya. Saya hanya menyarankan kepada kita semua agar lebih meluangkan waktu sedikit dan menggunakan hati dan akal sedikit saja untuk mencoba mengenal Allah sebagai dasar ke TAUHID an kita kepada Allah.
Kemudian timbul pertanyaan bagaimana MENGENAL ALLAH (Ma'rifatullah) tersebut....saya bukanlah ahli Fiqih maupun ahli dalam Ilmu Ma'rifat tetapi sedikit akan saya bagi pemahaman yang saya dapat dalam Mengenal Allah.Mengenal Allah tidak akan pernah lepas dari konteks awal yaitu MENGENAL DIRI, seperti Hadist Qudsi dan Hadist Rasullah di bawah ini:
1.MAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROFA ROBBAHU : Barang siapa mengenal nafs (diri) nya, maka dia mengenal Tuhan nya.
2.WA MAN AROFA ROBBAHU FAQOD JAHILAN NAFSAHU : Barang siapa mengenal Tuhannya maka dia merasa bodoh.
3.MAN TOLABAL MAOLANA BIGOERI NAFSI FAQODDOLA DOLALAN BAIDA : Barang siapa yang mencari Tuhan keluar dari dirinya sendiri maka dia akan tersesat semakin jauh.
4.IQRO KITAB BAQO KAFA BINAFSIKA AL YAOMA ALAIKA HASBI : Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian sendiri.
5.ALLAHU BATHINUL INSAN, AL INSANU DHOHIRULLAAH : Allah itu bathinnya manusia, manusia adalah dhohirnya (kenyataannya) Allah.
6.AL INSANU SIRI WA ANA SIRUHU : Rahasia kalian adalah rahasia-Ku.
7.DALAM SETIAP RONGGA ANAK ADAM AKU CIPTAKAN SUATU MAHLIGAI YANG DISEBUT DADA, DI DALAM DADA ADA QOLBU, DALAM QOLBU ADA FUAD, DALAM FUAD ADA SYAGOFA, DI DALAM SYAGOFA ADA SIR, DALAM SIR ADA AKU, TEMPAT AKU MENYIMPAN RAHASIA.
8.LAA YARIFALLAAHU GHOIRULLAH : Yang mengenal Allah hanya Allah.
9.AROFTU ROBBI BI ROBBI : Aku mengenal Tuhan melalui Tuhan.
10.MAA AROFNAKA HAQQO MA’RIFATAKA : Aku tidak mengenal Engkau, kecuali sampai sebatas pengetahuan yang Engkau perintahkan.
Jelas sekali dari Hadist tersebut di atas menggambarkan bahwa Untuk Lebih Mengenal Allah maka kita haruslah Mengenal diri kita terlebuh dahulu. Mengenal diri tersebut yaitu dengan jalan kita haruslah menggunakan dua sisi Karunia Allah yaitu Fikiran dan Hati Nurani, kita haruslah mengetahui dan mengkaji awal mula sewaktu kita didalam Rahim Ibu, bahkan sebelum kita ada didalam Rahim Ibu, kita berada di mana, kemudian apa tujuan kita (manusia) diciptakan dan akan kembali kemana kita setelah kita tiada...setelah kita mengenal diri kita lebih dalam barulah kita bisa bersaksi dengan ke Imanan yang teguh "LAILAHAILALLAH MUHAMMADURASULULLAH".
Mengenai cara yang lebih dalam untuk lebih mengenal diri dan mengenal Allah??? Silahkan ke Inbox Thoriqoh Naqsyabandiyah.\